Gatal vs Garuk

Apakah Anda pernah merasakan gatal di punggung yang nyaris tidak bisa terjangkau oleh tangan kita? Rasanya seperti benar-benar tersiksa. Ketika berhasil menggaruknya, Alhamdulillah enaknya bukan main. Kemudian sesaat kemudian gatalnya datang lagi dan rasanya sama dengan sebelum kamu menggaruknya.

Mungkin kamu mulai terasa gatal setelah membaca artikel ini (hehehe). Gatal mempunyai persamaan dengan menguap, mendengar orang menguap saja sudah tersugesti untuk ikut menguap.

Sensasi gatal melibatkan otak. Otak seperti layaknya penonton dalam pertunjukan sulap sangatlah mudah dipengaruhi. Nyeri dan gatal merupakan sensasi yang dibawa oleh syaraf kita, namun keduanya sangat berbeda. Menurut Jurnal Kedokteran The New England, banyak peneliti memperkirakan bahwa apa yang sudah mereka pelajari tentang nyeri dapat diterapkan pada gatal. Kedua sensasi dikeluarkan sebagai impuls listrik oleh sel-sel saraf (neuron).

Neuron memiliki serabut yang memanjang, mirip bintang laut dengan lengan-lengannya. Ada tiga jenis dasar serabut saraf yaitu A,B dan C. Sensasi nyeri dan gatal ditransmisikan melalui serabut C, yang merupakan serabut terkecil dari ketiga jenis serabut saraf. Selain itu, serabut C juga bersifat paling lambat dalam menghantar impuls listrik.

Ada banyak contoh bahwa nyeri dan gatal mengambil jalurnya sendiri-sendiri. Misalnya ketika kita merasa nyeri, maka saraf pusat akan secara otomatis menghasilkan penenang alamiah sebagai penghilang rasa nyeri. Akan tetapi, penenang yang sama ini justru bisa meningkatkan sensasi gatal.

Seperti halnya nyeri, gatal juga memiliki berbagai penyebab diantaranya tanaman beracun, gigitan serangga, tungau, cacar air, kulit kering, terbakar matahari, eksim, campak, reaksi obat, kutu, alergi, infeksi kulit, serangan jamur, anemia, diabetes,hepatitis dan kanker.

Kok bisa? Ambil contoh gatal karena gigitan serangga. Ketika kita digigit nyamuk, tubuh kita akan memproduksi histamin karena alergi terhadap air liur nyamuk yang tertinggal di luka. Histamin mengawali sensasi gatal yang bergerak sepanjang saraf.

Bagaimana dengan garukan? Meskipun para ilmuwan belum mengetahui mekanisme detailnya, mereka mengatakan garukan pada kulit merangsang saraf-saraf tertentu yang membantu mengatur pergerakan impuls gatal melewati sel. Jadi garukan dapat membuat korsleting sementara pada perjalanan impuls gatal. Betapapun enaknya, garukan pada akhirnya bisa membuat gatal semakin menjadi. Garukan kita merangsang saraf gatal untuk lebih aktif, sehingga kita bisa jadi tidak bisa berhenti menggaruk sampai akhirnya terjadi infeksi pada kulit kita.

Terus bagaimana dong solusinya? Cobalah untuk mengompres dengan handuk kecil yang basah dan dingin. Mandilah dengan air yang dicampur dengan baking soda atau lotion calamine atau gel lidah buaya. Obat tradisional biasanya paling baik untuk gatal-gatal ringan.